PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat
dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah
keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh
lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua
perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok
manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya teritorial, bangsa,
golongan dan sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa
pendapat para sarjana tentang arti masyarakat, misalnya:
1. R.
Linton : seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat adalah setiap
kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka
ini dapat mengorganisasikan dirinya berfikir tentang dirinya dalam satu
kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
2. M.
J. Herskovits : mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang
diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
3. J.
L. Gillin dan J. P. Gillin : mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia
terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang
sama.
Masyarakat Pedesaan
Pada
mulanya masyarakat kota sebelumnya adalah masyarakat pedesaan, dan pada
akhirnya masyarakat pedesaan tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan,
dan melupakan kebiasaan sebagai masyarakat pedesaannya. Hal ini juga
dikarenakan banyaknya orang kota yang berpindah ke kota. Kebanyakan masyarakat
pedesaan tersebut berpindah karena ingin mendapatkan pekerjaan dan untuk
mendapatkan pendidikan yang baik.
Perbedaan
masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah bagaimana cara mereka mengambil
sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suata permasalahan.
Karakteristik
umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam
hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada
situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada
kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan
kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah
tidak berlaku. Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang
terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum.
·
Sederhana
·
Mudah curiga
·
Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku
didaerahnya
·
Mempunyai sifat kekeluargaan
·
Lugas atau berbicara apa adanya
·
Tertutup dalam hal keuangan mereka
·
Perasaan tidak ada percaya diri terhadap
masyarakat kota
·
Menghargai orang lain
·
Demokratis dan religius
Sedangkan
cara beradaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan
dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan
santun yang digunakan masyarakat pedesaan.
Masyarakat Perkotaan
Masyarakat kota sering disebut
urban community. Masyarakat kota berbeda dengan masyarakat pedesaan. Hal ini
dapat terlihat dari sifat kehidupannya dan ciri-ciri kehidupannya. Ada beberapa
ciri yang menonjol pada masyarakat kota, yaitu:
·
Lebih modern, karena lebih cepat dalam menerima
budaya dari luar
·
kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan
dengan kehidupan keagamaan di desa
·
orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya
sendiri tanpa bergantung pada orang lain (individu)
·
di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar
untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan sebagainya
·
jalan pikiran rasional yang dianut oleh
masyarkat perkotaan
·
interaksi-interaksi yang terjadi lebih
didasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum
·
kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan
pekerjaan lebih banyak diperoleh dibandingkan dengan masyarakat pedesaan
·
perubahan-perubahan
sosial tampak dengan nyata di kota-kota,
sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
Hal tersebutlah yang
membedakan antara karakteristik masyarakat perkotaan dan pedesaan, oleh karena
itu, banyak orang-orang dari perkotaan yang pindah ke pedesaan untuk mencari
ketenangan, sedangkan sebaliknya, masyarakat pedesaan pergi dari desa untuk ke
kota mencari kehidupan dan pekerjaan yang layak untuk kesejahteraan mereka.
Namun banyak juga masyarakat pedesaan yang tidak mendapatkan sesuatu yang
diharapkannya saat mereka pindah ke kota. Contohnya, seorang anak yang
seharusnya mendapatkan pendidikan baik walaupun di desa, akan tetapi menjadi
seorang gelandangan atau peminta-minta di kota.
·
Misorientas pemuda dalam menatap masa depan yang
cenderung melihat polotik sebagai panglima,
akibatnya pemuda saling berlomba merebut kekuasaan dibidang politik,
bukan dibidang ekonomi.
·
Rendahnya akses dan kesempatan pemuda untuk
memperoleh pendidikan
·
Rendahnya minat membaca dikalangan pemuda
·
Belum serasinya kebijakan kepemudaan di tingkat
nasional dan daerah
·
Maraknya masalah-masalah sosial dikalangan
pemuda, seperti kriminalitas, premanisme, narkotika,
psikotropika, zat adiktif, dan seks bebas yang dapat menimbulkan HIV
Realitas kepemudaan
Pemuda bukan hanya sekedar
lapisan sosial dalam masyarakat yang memainkan peran penting dalam perubahan
sosial. Tetapi, jauh dari itu, pemuda merupakan konsep yang menerobos definisi
pelapisan sosial tersebut, terutama terkait dengan konsepsi tentang
nilai-nilai. Pemuda sering dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai
aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat atau lebih
tapatnya aspirasi generasi tua. Sehingga sering muncul persoalan-persoalan yang
tidak sejalan dengan keinginan generasi tua, hal ini memunculkan konflik berupa
protes baik secara terbuka maupun terselubung.
Dalam pola dasar pembinaan dan
pengambangan generasi muda, generasi muda dipandang dari beberapa aspek yaitu:
a. Sosial psikologi
a. Sosial psikologi
Proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian,
sarta penyesuaian diri secara jasmani dan rohani sejak masa kanak-kanak sampai
usia dewasa dapat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keterbelakangan
mental, pengasuhan orang tua atau guru, hingga pengaruh negative lingkungan.
Hambatan tersebut memungkinkan terjadinya kenakalan remaja, masalah nerkoba,
dll.
b. Sosial budaya
b. Sosial budaya
Perkembangan pemuda dalam proses modernisasi dengan
segala akibat sampingnya yang bisa berpengaruh pada proses pendewasaan dan
kebudayaannya, sehingga apabila tidak memperoleh arah yang jelas maka corak dan
warna masa depan Negara dan bangsa akan menjadi lain dari yang dicita-citakan.
c. Sosial
ekonomi
Bertambahnya pengangguran dikalangan pemuda karena
kurangnya lapangan kerja akibat dari pertambahan penduduk dan belum meratanya
pembangunan. Serta kurangnya ilmu yang didapatkan untuk mendapatkan pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuannya.
d. Sosial politik
d. Sosial politik
Belum terarahnya pendidikan politik dikalangan
pemuda dan belum dihayatinya mekanisme demokrasi pancasila, tertib hukum dan
disiplin nasional sehingga merupakan hambatan bagi penyaluran aspirasi generasi
muda.
Perguruan dan pendidikan
Keberhasilan pembangunan sangat
ditentukan oleh beberapa faktor seperti kualitas sumber daya manusia,
tersedianya sumber daya alam, birokrasi pemerintah yang kuat dan efisien.
Faktor sumber daya manusia sangat menentukan dalam proses pembangunan karena
manusia bukan saja objek tetapi juga subjek pembangunan. Disinilah letak
pentingnya pendidikan sebagai upaya terciptanya sumber daya manusia yang
berkualitas. Bentuk-bentuk pendidikan tersebut adalah pendidikan formal,
pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Demi memajukan Indonesia,
generasi muda harus mementingkan pendidikan agar tidak kalah saing dengan
kualitas masyarakat luar.
Alasan untuk mengenyam pendidikan di perguruan
tinggi:
1.
Sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki
pengetahuan yang luas tentang masyarakatnya, karena adanya kesempatan untuk
terlibat di dalam pemikiran,pembicaraan serta penelitian tentang berbagai
masalah yang ada dalam masyarakat. Kesempatan ini tidak tidak dimiliki oleh
generasi muda pemuda pada umumnya. Oleh karena itu, sungguh pun berubah-ubah,
namun mahasiswa termasuk yang terkemuka di dalam memberikan perhatian terhadap
masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat secara nasional.
2. Sebagai kelompok masyarakat yang paling lama di bangku sekolah, maka mahasiswa mendapatkan proses sosiaslisasi terpanjang secara berencana dibandingkan dengan generasi muda/pemuda lainnya. Melalui berbagai mata pelajaran seperti PMP, Sejarah, dan Antropologi maka berbagai masalah kenegaraan dan kemasyarakatan dapat diketahui.
3. mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya. Hal ini akan memperkaya khasanah kebudayaannya , sehingga mampu melihat Indonesia secara keseluruhan.
4. mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise di dalam masyarakat, dengan sendirinya merupakan elite di kalangan generasi muda/pemuda, umumnya mempunyai latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya. Dan adalah jelas bahwa mahasiswa pada umumnya mempunyai pandangan yang lebih luas dan jauh ke depan serta keterampilan berorganisasi yang lebih baik dibandingkan generasi muda lainnya.
2. Sebagai kelompok masyarakat yang paling lama di bangku sekolah, maka mahasiswa mendapatkan proses sosiaslisasi terpanjang secara berencana dibandingkan dengan generasi muda/pemuda lainnya. Melalui berbagai mata pelajaran seperti PMP, Sejarah, dan Antropologi maka berbagai masalah kenegaraan dan kemasyarakatan dapat diketahui.
3. mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya. Hal ini akan memperkaya khasanah kebudayaannya , sehingga mampu melihat Indonesia secara keseluruhan.
4. mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise di dalam masyarakat, dengan sendirinya merupakan elite di kalangan generasi muda/pemuda, umumnya mempunyai latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya. Dan adalah jelas bahwa mahasiswa pada umumnya mempunyai pandangan yang lebih luas dan jauh ke depan serta keterampilan berorganisasi yang lebih baik dibandingkan generasi muda lainnya.
Peranan pemuda dalam masyarakat
Masyarakat membutuhkan peran
serta pemuda untuk kemajuan bersama. Pemuda adalah tulang punggung masyarakat.
Generasi tua memiliki keterbatasan untuk memajukan bangsa. Generasi muda harus
mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan semangat menyala-nyala
dan tekad yang sekeras baja serta visi dam kemauan untuk menerima perubahan
yang dinamis, pemuda menjadi motor bagi pembangunan masyarakat. Pemuda sangat
berpengaruh penting dalam sebuah Negara. Karena setelah generasi tua
menghilang, generasi muda akan tumbuh menjadi tua, dan jiwa yang ditanamkan
saat muda lah yang akan berpengaruh disaat tua nanti.
Potensi-potensi generasi muda
1. Idealisme dan daya ktitis
yang tinggi: Secara sosiologis generasi muda
belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam
tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. Pengejawantahan idealisme
dan daya kritis perlu dilengkapi landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.
2. Dinamika dan keatifitas
dalam menghadapi tantangan: Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki
potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk
mengadakan perubahan, pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan yang ada
ataupun mengemukakan gagasan yang baru.
3. Keberanian mengambil resiko
: Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko
dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan
jika ingin memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha
yang mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan pengetahuan, perhitungan,
dan keterampilan dari generasi muda sehingga mampu memberi kualitas yang baik
untuk berani mengambil resiko.
4. Optimis dan kegairahan
semangat daya juang yang tinggi : Kegagalan tidak menyebabkan
generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki
generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.
5. Sikap kemandirian dan
disiplin murni : Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap
dan tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi dengan kesadaran
disiplin murni pada dirinya agar mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar
dan memiliki tenggang rasa.
6. Berpendidikan tinggi dan
mempunyai pengetahuan luas : secara menyeluruh baik dalam arti
kualitatif maupun dalam arti kuantitatif, generasi muda secara relatif lebih
terpeljar karena lebih terbukanya kesempatan belajar dari generasi
pendahulunya.
7. Patriotisme dan nasionalisme
: Pemupukan
rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara
dikalangan generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan
mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan
mempertahankan NKRI dari segala bentuk ancaman. Dengan tekad dan semangat ini,
generasi muda perlu dilibatkan dalam setiap usaha dan pemantapan ketahanan dan
pertahanan nasional.
8. Mempunyai sikap kesatria
: Kemurnian
idealisme, keberanian, semangat pengabdian dan pengorbanan serta rasa tanggung
jawab sosial yang tinngi adalah unsur-unsur yang perlu dipupuk dan dikembangkan
dikalangan generasi muda Indonesia sebagai pembela dan penegak kebenaran dan
keadilan bagi masyarakat dan bangsa.
9. Kemapuan penguasaan ilmu dan
teknologi : Generasi
muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan
teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator terhadap
lingkungannya yang lebih terbelakang dalam ilmu dan pendidilkan serta penerapan
teknologi, baik yang maju, maupun yang sederhana.
Sosialisasi Pemuda
Sosialisasi adalah proses yang
membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana
bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu kita
ketahui dalam sosialisasi, antara lain:
a. Proses sosialisasi
Istilah sosialisasi menunjuk
pada semua faktor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup
ditengah-tengah orang lain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang
menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan
lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara
berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Semua warga negara mengalami proses
sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain
atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja
ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi.
b. Media Sosialisasi
·
Orang tua dan keluarga
·
Masyarakat
·
Sekolah
·
Teman bermain
·
Media masa
c. Tujuan Pokok Sosialisasi
·
Individu harus diberi ilmu pengetahuan
(keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
·
Individu harus mampu berkomunikasi secara
efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
·
Pengendalian fungsi-fungsi organik yang
dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
·
Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau
tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan
pada masyarakat umum.
Sejarah membuktikan, bahwa
perubahan hampir selalu dimotori oleh kalangan muda. Sumpah pemuda, Proklamasi,
Pemberantasan PKI, lahirnya orde baru, bahkan peristiwa turunnya dictator
Soeharto dari singgasana kepresidenan seluruhnya dimotori oleh kaum muda. Kaum
muda pula yang selalu memberikan umpan balik yang kritis terhadap ponggahnya
kekuasaan.
Contoh sosialisasi yang saya dapatkan adalah saat mengikuti kegiatan ekstrakulikuler pada masa SMA. Walaupun saya hanya sebagai anggota, tetapi saya diajarkan untuk bertanggung jawab selama mengikuti kegiatan tersebut. Saya juga belajar berorganisasi dalam ekstrakulikuler tersebut.
Contoh sosialisasi yang saya dapatkan adalah saat mengikuti kegiatan ekstrakulikuler pada masa SMA. Walaupun saya hanya sebagai anggota, tetapi saya diajarkan untuk bertanggung jawab selama mengikuti kegiatan tersebut. Saya juga belajar berorganisasi dalam ekstrakulikuler tersebut.
Sumber :
http://dadangdaelimi.wordpress.com/2012/10/27/pemuda-dan-sosialisasi/
No comments:
Post a Comment