Sunday, 22 June 2014

BAB 4. Manusia & Cinta Kasih

BAB 4. Manusia & Cinta Kasih

      A.     PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Walaupun cinta kasih memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, saebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan kelurga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhanya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintahNya, dan berpegang teguh pada syariatNya.
Dalam bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan.
Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu: keterikatan. Keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsur yang kedua adalah keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu.
Lain halnya pengertian cinta yang dikemukakan oleh Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang. Cinta adalah fitrah manusia yang murni, yang tak dapat terpisahkan dengan kehidupannya.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, suami / istri dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta, dan tempat tinggal.

B.      CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
1.      Cinta Diri
Cinta ini erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri, manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri, kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhi dirinya dari segala keburukan.

2.      Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan memberi bantuan kepada orang lain.

3.      Cinta Seksual
Dorongan seksual melakukan fungsi penting yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis, lewat dorongan seksual terbentuk keluarga, dari keluarga terbentuk masyarakat dan bangsa. Ilmu pengetahuan dan industri menjadi maju Islam mengakui dorongan seksual jelas dengan sendirinya ia mengakui pula cinta seksual yang menyertai dorongan tsb. Yang diserukan Islam yaitu pengendalian dan penguasaan cinta lewat pemenuhan dorongan tsb antara yang sah yaitu dengan perkawinan.

4.      Cinta Kebapakan
Para ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya, karena barsumber dari kesenangan dan kegembiraan baginya sumber kekuatan dan kebanggaan dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan tetap terkenangnya dia setelah meninggal dunia.

5.      Cinta kepada Allah
Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentu seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.

C.      PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Pemujaan kepada Tuhan adalah inti , nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan segala perintahNya.
Karena itu jelaslah bagi kita semua, bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia, karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri, dan pencintaan semesta untuk manusia.
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkan dalam kehidupannya dan menundukan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta inipun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta kepada sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah dan seluruh alam semesta sebab dalam pandangannya semua wujud yang ada disekelilingnya mempunyai manifestasi dari Tuhannya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya.

Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta,menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.

D.     KASIH SAYANG
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu.
Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian orang tua. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi secara timbal balik antara orang tua dan anak.
Adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan sianak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian pula sebaliknya, dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan:

1.      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-material dengan sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan tanpa memberikan respon.

2.      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif
Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika perlu, orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.

3.      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika perlu, orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.

4.      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya, sehingga hubungan antara orang tua dan anak saling intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.

      E.      KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Filusuf Rusia dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri, Ia mulai hidup untuk orang lain”.
Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhanya, hal ini berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukan jalan yang benar, mohon ditambahkan segala kekurangan yang ada padanya,dllnya.

      F.       BELAS KASIHAN
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada tiga macam cinta, Cinta agape ialah cinta manusia kepada Tuhan. Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan saudara, dan ketiga cinta Amor/ Eros ialah cinta antara pria dan wanita.
Cinta terhadap sesama merupakan perpaduan antara cinta agape dan cinta philia. Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan, untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria wanita dan cinta kepada Tuhan.
Dalam cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasih, karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaanya. Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak, manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan.

G.     CINTA KASIH EROTIS
Berlawan dengan kedua jenis cinta kasih yang tidak terbatas hanya kepada seseorang ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali dicampur baurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu , pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja.
Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual, dalam hal itu hubungan fisis tadi tidak memperlihatkan sifat-sifat yang rakus atau serakah dalam keinginan untuk menaklukkan atau untuk ditaklukkan, tetapi akan tercampur dengan kehalusan bertindak serta kemesraan.Apabila keinginan untuk penyatuan tidak dirangsang oleh cinta kasih, apabila cinta cinta kasih erotis tidak juga merupakan cinta kesaudaraan, ia hanya akan membawa kita kepada penyatuan yang bersifat orgiatis (pesta pora) dan sementara saja.
Dalam cinta kasih erotis terdapat ekslusifitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Ciri-ciri eksklusif dalam cinta kasih erotis ini perlu dibicarakan lebih lanjut. Kerap kali eksklusivitas dalam cinta kasih erotis disalah tafsirkan dan diartikan sebagai suatu ikatan hak milik.

Dengan demikian maka, baik pandangan bahea cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari pada perbuatan , kemauan kedua-duanya, atau lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang lain satu, juga tidak pada yang lain.

No comments:

Post a Comment